Kisah Sedih Dari Saudagar Kaya Penyumbang Emas Monas yang Terlupakan


https://megamein.com/
Megamein.com - Pada tanggal 12 Juli 1975, monumen nasional atau yang sering kita sebut Monas yang terletak di Jakarta Pusat resmi dibuka, dengan bertahtakan emas seberat 38 kg diletakkan di bagian puncaknya.
Dibalik kemegahannya ternyata terdapat cerita yang tragis dari seorang saudagar kaya dari Aceh yang bernama Teuku Markam.

https://megamein.com/
Seperti yang dilansir dari viva.co.id(13/4). Meskipun banyak yang berspekulasi dan meragukan kebenarannya namun banyak warga yang percaya bahwa Teuku Markam merupakan orang yang menyumbang emas tersebut.
Singkat cerita Teuku Markam merupakan seorang yatim piatu sejak berusia 9 tahun, pada masa mudanya dia telah mengikuti wajib militer dan dilatih layaknya seorang prajurit. Pada tahun 1957 dia diberikan pangkat kapten oleh pimpinannya dan saat itu dia merencanakan untuk kembali ke kampung halamannya di Banda Aceh dan memulai mendirikan perusahaan yang bernama PT Karkam.
Perusahaan yang ia jalani dipercayai oleh pemerintahan RI untuk mengelola rampasan perang, yang akhirnya membuat Teuku Markam memutuskan untuk keluar dari militer dan memilih untuk menjalankan perusahaannya tersebut.
Tak hanya itu Dia juga melakukan bisnis ekspor-impor seperti kendaraan dari Jepang, beton, baja dan senjata. Karena hasil jerih payahnya membuat Teuku Markam menjadi orang terkaya di Indonesia pada kala itu.

https://megamein.com/
Dia juga pernah dekat dengan Presiden Soekarno pada masa pemerintahannya, dan juga berjasa sangat banyak bagi pembangunan ekonomi di Indonesia. Namun Malang, nasib buruk harus menimpa dirinya, pada masa pemerintahan Soeharto, jasa-jasa Teuku Markam seolah-olah dilupakan begitu saja.

https://megamein.com/
Bahkan dia pernah difitnah sebagai komplotan dari anggota PKI dan juga koruptor, yang mengharuskan dirinya dijebloskan kedalam sel penjara tanpa ada proses pengadilan terlebih dahulu, lah kan dia sempat beberapa kali dipindahkan dari penjara ke penjara lainnya.
Akhirnya pada tahun 1972, Teuku Markam menderita sakit dan harus dirawat di RSPAD Gatot Soebroto selama dua tahun. Bukan cuman itu penderitaannya semakin bertambah lagi ketika harta miliknya dari perusahaan PT. Karkam harus dirampas oleh pemerintahan Orde baru dan diakui sebagai milik pemerintah.
Alhasil hari tua Teuku Markam harus mengalami hidup menderita bersama anak-anaknya bahkan dikabarkan salah satu anaknya menderita depresi. Meski kekuasaan orde baru telah berakhir namun jasa-jasa Teuku Markam seolah dilupakan begitu saja.
Sumber : www.megamein.com/kisah-sedih-dari-saudagar-kaya-penyumbang-emas-monas/
UC News by MEgamain

0 Response to "Kisah Sedih Dari Saudagar Kaya Penyumbang Emas Monas yang Terlupakan"

Post a Comment

Pages

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel